Rabu, 26 Maret 2014

Adaideaja diReview sama Pak Ciputra

Alhamdulillah, dapet review bagus dari Pak Cik,
Ciputra Entrepreneurship.
Berikut liputannya
ada di link http://www.ciputraentrepreneurship.com/perdagangan/pemuda-ini-raih-pendapatan-rp-100-juta-dari-bisnis-kaos

beritanya sebagai berikut:

Siapapun akan tersenyum ketika membaca kaos buatan 'Ada Ide Aja'. Begitupun dengan peluang kewaralabaan yang ditawarkan. Menawarkan untung yang bisa selalu menghibur mitra. Dibalik kesuksesannya tersebut, ternyata sang pemilik usaha, Wahyu Lies S menjalankan usahanya sebagai hobi, sehingga membuat bekerja pun menyenangkan.

Istilahnya saya bekerja dengan passion (gairah) bukan passien (gerah,sakit). Jadi tak ada unsur terpaksa. Bahwa kemudian hobi itu menghasilkan nilai ekonomis ya bersyukur sekali.  Sudah senang, dibayar lagi, papar pria yang akrab dipanggil Wahyu itu.

Ia mengaku berjualan ide desain dengan media kaos. Mengapa kaos? Karena kaos itu universal, tiap orang memakainya, dari balita hingga manula. Media kaos paling bagus untuk mengekspresikan ide an gagasan kreatif, si pemakai-pun lebih mudah bergaya, dan kaos ini juga bisa mewakili isi hati ataupun identitas pribadi pemakainya, sebutnya seperti dikutip Moneter dan www.suarapengusaha.com

Saat ini, pria asal Solo tersebut memiliki merek-merek antara lain  KaosTomat  (Kaos plesetan Remaja/ Dewasa), PapaNanda  (Kaos plesetan Balita), BengawanSeoul (Lembaga Indonesia-Korea), TomboAiti (jasa pembuatan desain web khusus UKM jualan online), dan AdverSinting (jasa periklanan kreatif).

liputan adaideaja di hari yang sama, di Suara Pengusaha

Adapun produknya berupa  pakaian (apparel) dari kaos, jumper, jaket, dan asesoris.
Dengan menjagokan desain-desain untuk produknya, Wahyu berhasil meraup hingga Rp 100 juta per bulan.
Wahyu bercerita, karena modalnya minim, awalnya ia berbisnis kaos mengandalkan online dengan sistem keagenan. Ia pun membidik pangsa pasar kelas B, dan A,  balita dan dewasa.

Hanya bisa bikin satu  lusin kaos, kemudian saya tawarkan lewat internet. Kemudian ada respon, agen masuk, bayar cash di awal. Uang itu kan bisa digunakan untuk membayar tagihan kain, dan membayar tenaga kerja, tukang sablon, dan jahit,  ucapnya.

Wahyu mematok sistem deposit bagi  agennya, yakni sebesar Rp 2 juta.  Adapun distributor atau agen tunggal tiap kota harus mendeposit Rp 10 juta.  Saat ini ia memiliki  230 agen  termasuk distributor termasuk luar negeri. Tersebar dari Aceh, Medan, Sumatera, Kalimantan, hingga Manado. Adapun yang di luar  negeri ada Brunei, Belanda, dan Qatar.  Wahyu mematok kaosnya seharga  Rp 65.000/pcs, sementara agen mendapat potongan 25 persen.

Sejak tahun 2009, Wahyu  mulai mengembangkan program kemitraan pemasaran dan waralaba. Mitra akan mendapatkan fasilitas
  • total branding, dari outlet, 
  • strategi promosi, 
  • dan tentu barang berupa kaos.
Bagaimana dengan persaingan? Kalau  bicara hanya masalah kaosnya  saja tentu akan ada ribuan kompetitor, akan tetapi Ada Ide Aja  berani tampil, bahkan memproklamasikan diri sebagai waralaba kaos pertama di Indonesia, dengan desain yang lain daripada yang lain.

Saat ini Wahyu dibantu 14 karyawan, meliputi  bagian produksi, akunting, dan karyawan outlet.  Karyawan sebanyak itu bertugas memproduksi kaos kebutuhan agen,  sekitar 3.000-5.000 kaos tiap bulannya, baik kaos balita papananda, maupun kaostomat. Produksi sebanyak itu telah mengantar Wahyu pada kisaran omzet Rp 50 juta- Rp 100 juta per bulan.


Liputan Tabloid Kontan : Kaos Plesetan Adaideaja

Alhamdulillah, liputan Kaos Plesetan, di Tabloid Kontan (KompasGramedia group)
Info Keagenan dan Franchise: 085728309759 pin 260FDC2B
26 Maret 2014. Membahas tentang peluang jualan KaosTomat dan Kaos Papananda hasil Perbuatan Adaideaja Tbk (tukang bikin kaos)
link nya di http://peluangusaha.kontan.co.id/news/menimbang-tawaran-usaha-kaus-kreatif-ada-ide-aja


Beritanya sebagai berikut:

Oleh–oleh khas daerah tidak hanya berupa camilan atau makanan, tapi juga aneka pernak-pernik seperti  kaus. Tidak heran kini  oleh-oleh berupa kaus daerah mulai menjamur di mana-mana. Masing-masing daerah memopulerkan potensi wisatanya melalui gambar-gambar dan tulisan unik yang terpampang di kaus.
Ternyata, cara berpromosi seperti ini mendapatkan respons yang tinggi dari wisata-wan. Ini terbukti dengan makin banyak orang melirik usaha oleh-oleh khas daerah dengan membuka usaha kaus unik dan khas daerah.

Ini pula yang dijalani Wahyu Lies Sundoro asal Solo. Ia mendirikan usaha kaus khas daerah bernama Ada Ide Aja sejak 2008. Ada banyak brand yang telah dihasilkan oleh Wahyu, seperti KaosTomat (Kaos plesetan remaja), PapaNanda (Kaos plesetan balita), dan BengawanSeoul (Lembaga sosial Korea).  Selain itu, Wahyu juga memiliki beberapa layanan seperti TomboAti  yang merupakan jasa pembuatan desain web khusus UKM yang dijual secara jualan online dan AdverSinting yang bergerak di jasa periklanan kreatif.
Nah, agar usahanya terus berkembang, Wahyu menawarkan kesempatan berbisnis alias business opportunity (BO) lewat keagenan sejak tahun 2011.

Jika berminat, Wahyu menawarkan paket kerjasama sebesar Rp 20 juta. Dengan modal itu, mitra mendapatkan fasilitas branding outlet, dukungan promosi, 100 kaus untuk orang dewasa, 50 kaus untuk anak-anak serta produk pelengkap lainnya seperti aksesori, jumper, jaket, dan lainnya. Dengan semua fasilitas yang didapat, mitra yang ingin bergabung hanya perlu menyiapkan lokasi yang strategis untuk membuka usaha dan karyawan.
....

Rabu, 19 Maret 2014

Liputan Kompas dan Tribunnews untuk Adaideaja

Liputan pagi ini cukup mengharukan
diantaranya dari Kompas dan Tribunnews




Bunyinya sbb:
KOMPAS.com — Siapa pun akan tersenyum ketika membaca kaus buatan "Ada Ide Aja". Begitu pun dengan peluang waralaba yang ditawarkan. Peluang menawarkan untung yang bisa selalu menghibur mitra.

Pemilik Ada Ide Aja, Wahyu Lies S, mengaku menjalankan usahanya sebagai hobi sehingga membuat bekerja pun menyenangkan.

“Istilahnya saya bekerja dengan passion (gairah) bukan passien (gerah, sakit). Jadi, tak ada unsur terpaksa. Bahwa kemudian hobi itu menghasilkan nilai ekonomis, ya bersyukur sekali. Sudah senang, dibayar lagi,” papar pria yang akrab dipanggil Wahyu itu.

Ia mengaku berjualan ide desain dengan media kaus. Mengapa kaus? "Karena kaus itu universal, tiap orang memakainya, dari balita hingga manula. Media kaus paling bagus untuk mengekspresikan ide dan gagasan kreatif. Si pemakai pun lebih mudah bergaya, dan kaus ini juga bisa mewakili isi hati ataupun identitas pribadi pemakainya," sebutnya,

Saat ini, pria asal Solo tersebut memiliki sejumlah merek, antara lain KaosTomat™ (kaus pelesetan remaja atau dewasa), PapaNanda™ (kaus pelesetan balita), BengawanSeoul™ (Lembaga Indonesia-Korea), TomboAiti™ (jasa pembuatan desain web khusus UKM yang berjualan online), dan AdverSinting™ (jasa periklanan kreatif). Adapun produknya berupa pakaian (apparel) dari kaus, jumper, jaket, dan aksesori.

Dengan menjagokan desain-desain untuk produknya, Wahyu berhasil meraup hingga Rp 100 juta per bulan.

Wahyu bercerita, karena modalnya minim, awalnya ia berbisnis kaus mengandalkan media online dengan sistem keagenan. Ia pun membidik pangsa pasar kelas B dan A, serta balita dan dewasa.

"Hanya bisa bikin satu lusin kaus, kemudian saya tawarkan lewat internet. Kemudian ada respons, agen masuk, bayar cash di awal. Uang itu kan bisa digunakan untuk membayar tagihan kain, membayar tenaga kerja, tukang sablon, dan jahit,” ucapnya.

Wahyu mematok sistem deposit bagi agennya, yakni sebesar Rp 2 juta. Adapun distributor atau agen tunggal tiap kota harus mendeposit Rp 10 juta. Saat ini ia memiliki 230 agen, termasuk distributor luar negeri. Semuanya tersebar dari Aceh, Medan, Sumatera, Kalimantan, hingga Manado. Adapun yang di luar negeri ada di Brunei Darussalam, Belanda, dan Qatar. Wahyu mematok harga Rp 65.000 per kaus, sedangkan agen mendapat potongan 25 persen.

Sejak tahun 2009, Wahyu mulai mengembangkan program kemitraan pemasaran dan waralaba. Mitra akan mendapatkan fasilitas total branding, mulai dari outlet, strategi promosi, dan tentu barang berupa kaus.  

Bagaimana dengan persaingan? Kalau hanya bicara masalah kaus, tentu akan ada ribuan kompetitor. Tetapi, Ada Ide Aja berani tampil, bahkan memproklamasikan diri sebagai waralaba kaus pertama di Indonesia, dengan desain lain daripada yang lain.

Saat ini Wahyu dibantu 14 karyawan, meliputi bagian produksi, akunting, dan karyawan outlet. Karyawan sebanyak itu bertugas memproduksi kaus kebutuhan agen, sebanyak 3.000-5.000 kaus tiap bulannya, baik kaus balita PapaNanda maupun KaosTomat. Produksi sebanyak itu telah mengantar Wahyu pada kisaran omzet Rp 50 juta-Rp 100 juta per bulan.


Ada juga review dari Ciputra di sini
http://www.ciputraentrepreneurship.com/perdagangan/bisnis-kaos-plesetan-milik-wahyu-menyebar-ke-seantero-nusantara 

INFO:
Untuk kaos-kaos dewasa di www.kaosTomat.com
kaos Balita di www.papananda.com

download aplikasi Google PlayStore di Android kamu, search aja:  adaideaja 

Selasa, 18 Maret 2014

Adaideaja Hadir di Google PlayStore


https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wadaideaja

Alhamdulillah,
setelah belajar ilmu kanuragan ngandroid, akhirnya
Adaideaja bisa hadir di Google PlayStore

Silahkan search di PlayStore:  adaideaja

dan selamat berselancar di dunia penuh Ide

semoga mengharukan

nb: info: kami juga bantu temen2 UKM yg mau usahanya di PlayStore-kan
kontak sms/w.a. 085728309759

Senin, 03 Maret 2014

Tanjungpinang: Aku Pinang dan Aku Tanjung Jawab

kamu perlu uang?
kamu liat peluang?
musim pemilu..
jual aja suaramu di toko bagus
mau fales mau cempreng, suaramu banyak diburu.

itu tentang peluang,
Wahyu Liz Adaideaja dalam laughshow nya di Bandar Lampung yang berjudul BBB: Bukan Bisnis Biasa, menyampaikan tata cara menciptakan peluang.

Ya, peluang kalau dicari-cari nggak ketemu, ya diciptakan.

menurutmu Twitter dan Facebook nunggu nyari peluang?
tidak. mereka diciptakan. Justru setelah ada mereka, peluang-peluang baru bermunculan.


Menjadi inspirasi selalu mengasyikkan. Maka teruslah berkarya.


Acara diselenggarakan 8 Februari 2014 jam 10-21 malem, oleh komunitas TDA Lampung, di Mall Kartini, Lampung.




 Sampai jumpa di Pesta Wirausaha Nasional di TMII, Mei 2014

Semoga Mengharukan